Tim Pendamping Keluarga atau yang disingkat dengan TPK adalah  sekelompok tenaga yang dibentuk dan terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB untuk melaksanakan pendampingan meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial kepada calon pengantin/calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu pasca persalinan, anak usia 0-59 bulan serta melakukan surveilans keluarga berisiko stunting untuk mendeteksi dini faktor-faktor risiko stunting. Dalam berbagai kondisi, komposisi tim pendamping keluarga dapat disesuaikan melalui bekerjasama dengan Bidan dari Desa/Kelurahan lainnya atau melibatkan perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Batu Manjulur dan Pamuatan  (Rabu, 6/9/230).
TPK yang berada di wilayah kerja Kecamatan Kupitan berjumlah 10 tim, Setiap 1 TPK terdiri dari Bidan Nagari, PKK dan Kader KB. Pencairan dana transportasi dan ATK TPK kecamatan Kupitan berjalan dengan lancar hingga bulan Juli 2023.
Peran TPK ada tiga yaitu Penyuluhan, Fasilitasi Bantuan dan Fasilitasi Rujukan kepada keluarga sasaran (Ibu hamil, ibu pasca salin, baduta/balita terutama yang beresiko stunting), Selain itu ada tugas khusus yang harus dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga, yakni: (1) Melakukan skrining 3 bulan pra nikah kepada catin untuk mengetahui factor resiko stunting, dalam upaya menghilangkan factor resiko tersebut, (2) Melakukan pendampingan kepada semua bumil dengan melakukan pemantauan/pemeriksaan kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB pasca salin dan melakukan rujukan bila diperlukan, (3) Memantau tumbuh kembang Bayi dibawah umur 2 tahun.
TPK Kupitan termasuk TPK yang giat, bagus secara KIE dan Pencatatan Pelaporannya (Rekap Visum lengkap) sehingga mendapatkan apresiasi dari Tim Pokja Adpin Perwakilkan BKKBN Propinsi Sumatera Barat karena kinerjanya yang sangat luar biasa.
Tim TPK kecamatan kupitan berharap ketika TPK turun ke lapangan mengunjungi keluarga sasaran agar mereka mempunyai identitas sehingga Masyarakat tau dengan TPK yang ada di nagari masing-masing baik itu berupa baju, rompi dll. (Sahara)