Sabtu, Agustus 2, 2025
BerandaKampung KBMini Lokakarya Tingkat Kecamatan di Kecamatan Tanjung Gadang

Mini Lokakarya Tingkat Kecamatan di Kecamatan Tanjung Gadang

Muaro (26/2)-Minilokakarya  di Kecamatan Tanjung Gadang oleh dihadiri oleh  Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sijunjung bidang Keluarga Berencana Ade Yasmiani, S. ST, sekretaris camat Kecamatan Tanjung Gadang, Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Gadang, bidan (TPK), perwakilan dari ahli gizi, perwakilan KUA, Satgas Stunting  Kabupaten Sijunjung dan wali Nagari Langki.

Sekretaris Camat Kecamatan Tanjung Gadang, Hasan Basri saat membuka kegiatan minilokakarya tersebut menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kapus, TPK dan unsur lainnya yang hadir pada saat itu, ia juga menyampaikan bahwa menjadi garda terdepan untuk menurunkan kasus Stunting di Kabupaten  Sijunjung terkhusus Kecamatan Tanjung Gadang tidaklah mudah,  butuh kesabaran  yang besar untuk menghadapi masyarakat kita yang berbagai macam sifatnya.

Berdasarkan rekap kasus stuntit  dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung di Kecamatan Tanjung Gadang sebanyak 91 anak yang tergolong kedalam stuntit.

“untuk memperkecil angka Stunting di Kecamatan Tanjung Gadang kita harus saling berkolaborasi dan kita saling membutuhkan sehingga terciptanya kerjasama yang  dengan masyarakat” ujar sekcam.

Melalui minilokakarya tingkat Kecamatan tersebut sekcam berharap dukungan perangkat nagari yang ada di nagari se Kecamatan Tanjung Gadang, dan ia juga berharap dukungan penuh  dari bidan sebagai Tim Pendamping Keluarga (TPK) agara kasus stunting dapat segera tuntas.

Sementara itu,  Kepala Bidang (Kabid) KB DPPKB Ade Yasmiani, S.ST , ia menyatakan bahwa kegiatan itu diprioritaskan untuk calon/anak yang berisiko Stunting dan harus diadakannya pemeriksaan bagibalita, baduta, catin dan ibu hamil.  Ia juga menyatakan bahwa yang akan dikejar adalah memperbaiki calon berisiko stunting.

“untuk mencegah dan menekan angka stunting kita harus mempersiapkan Calon Pengantin (Catin) dari pemeriksaan kesehatannya, mentalnya, jika tidak,  akan lahirnya anak-anak yang berpotensi stunting dan stuntit” ujar ade.

Kabid KB, Ade Yamiani, S.ST, berharap kegiatan minilokakarya selanjutnya agar wali Nagari di Kecamatan Tanjung Gadang dapat hadir dan ikut serta dalam pembahasan dalam minilokakarya itu.

“kami berharap bagaimana bisa stakeholder dan lintas sektor bisa bekerja sama, saya mohon penegasan dari bapak camat kepada wali nagari yang ada di Kecamatan Tanjung Gadang ini agar dapat bekerja sama dan saling menopang” ujar Kabid KB itu lagi.

Kabid KB juga mengatakan bahwa sebenarnya minilok itu untuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, karena minilokakarya yang akan dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Gadang itu adalah sebanyak 4 Kali setahun.

Selanjutnya pemaparan dari Kepala Puskesmas drg. Deby, ia menyampaikan sambutan dan menjelaskan tentang prioritas masalah sebanyak 6 cakupan.

“bidan kita ini di SK kan oleh DPPKB satu per nagari sebanyak 21 oang”

Drg. Deby juga mengatakan bahwa kebanyakan penyumbang anak stunting adalah mereka yang menikah dibawah umur dan MBA (Married By Accident).

“kita tidak bisa bekerja sendiri take and give itu memang diperlukan, jika kita terlambat memeriksa ibu hamil yang menikahnya MBA maka kita tidak bisa melakukan pemeriksaan, maka dari itu kita butuh dukungan dari lintas sektor terkait”

Kabid KB juga mengatakan bahwa masalah penimbangan di posyandu hanya berkisar 80% yang melakukan penimbangan  hal itu tentu akan berpengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan anak.

Kegiatan itu dilanjutkan dengan diskusi yang membahas tentang anak-anak yang berisiko dan stunting di kecamatan Tanjung Gadang.

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments