Senin, Agustus 4, 2025
Beranda blog Halaman 5

Dalam Rangka Mencegah dan Menurunkan Stunting di Kabupaten Sijunjung, Pemda Bersama Pemuka Agama dan Pemuka Adat Jalin Kesepakatan Bersama

SIJUNJUNG (Sumbarkini.com) – Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung lakukan kesepakatan bersama dengan Tokoh Agama, Niniak Mamak dan Bundo Kanduang dalam rangka pencegahan dan  penurunan angka stunting di daerah tersebut

Kesepakatan bersama ini ditandai dengan penandatanganan bersama oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si dengan Ketua LKAAM Kabupaten Sijunjung beserta  perwakilan Ketua LKAAM Kecamatan se Kabupaten Sijunjung, Kadis PPKB  Roni Satria, S.STP, M.Si dan Bundo Kanduang, Yusnidar Wahab di Balairung Lansek Manih Kantor Bupati Setempat pada Jum’at 6 oktober 2023.

https://www.sumbarkini.com/2023/10/pemda-jalin-kesepakatan-bersama-pemuka.html

Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat, bersama dr. H. Suir Syam, M. Kes, MMr Anggota DPR-RI komisi IX

0

Minggu (15/10)- Advokasi, Sosialisasi dan KIE adalah kegiatan penyampaian informasi mengenai program KKBPK dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Kegiatan Advokasi, Sosialisasi dan KIE dilaksanakan di Nagari Pulasan, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, yang dihadiri oleh anggota DPR-RI dr. H. Suir Syam, M. Kes. MMr, perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Ristiati,S.E, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Roni Satria, S.STP, M.Si dan jajarannya, Camat Tanjung Gadang, sekretaris Gerindra dan masyarakat Kecamatan Tanjung Gadang.

“Bapak Suir Syam tetap fokus terhadap kesehatan dan juga beliau memiliki banyak kontribusi di Kabupaten Sijunjung ini, walaupun dihari libur kita berkesempatan bertemu dengan pak Suir Syam ini suatu moment yang sangat bagus bagi kita semua” ujar camat Tanjung Gadang.

Suir Syam memiliki pelayanan yang baik kepada masyarakat, sehingga ditunjuk menjadi kepala di Beberapa Rumah Sakit yang ada di Sumatera Barat. Suir Syam juga pernah menjadi Walikota Padang Panjang selama dua periode, selama kepemimpinannya di Padang Panjang beliau mencanangkan tentang peraturan dilarang merokok di sembarang tempat pada kota dingin tersebut. Suir Syam juga menggratiskan biaya kesehatan dan pendidikan sehingga memudahkan masyarakat yang kesulitan ekonomi.

Dalam kegiatan di Tanjung Gadang ini, Suir Syam membagikan pengalaman dan perjalanan hidupnya hingga beliau menjadi anggota DPR-RI. “Jumlah orang yang akan bekerja lebih banyak dari jumlah lapangan pekerjaan, hal ini dapat menyebabkan kemiskinan” ujar anggota DPR tersebut.

Suir Syam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan online shop yang mana dengan adanya teknologi yang canggih maka semua bisa dikakukan dengan mudah. “Online shop dapat mematikan ukmk masyarakat kita tanpa kita sadari” tukas Suir Syam.

Untuk bisa bersaing dikalangan masyarakat anak yang di produksi harus cerdas yaitu dengan tidak stunting. Pentingnya 1000 HPK bagi anak yang menentukan kehidupan manusia. Untuk mencegah terjadinya resiko Stunting perhatikan kualitas catin (calon Pengantin) harus sehat, ibu hamil harus berkualitas dan gizinya tercukupi, karbohidratnya terpenuhi dan protein untuk membentuk sel-sek otak pada anak sehingga melahirkan anak dengan tidak berisiko stunting, jug harus memperhatikan ibu yang melahirkan dan dibimbing.

Sampai umur 6 bulan anak harus mendapatkan  ASI yang cukup untuk memenuhi gizi pada anak, setelah umur 6 bulan ke atas barulah sianak dibantu dengan sumber gizi lainnya. Dalam proses hamil hingga melahirkan perlunya peran ayah siaga yaitu ayah yang siap jaga untuk mendampingi ibu dari hamil hingga melahirkan.  Ibu yg hamil harus terhindar dari papasan asap rokok karena asap rokok sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya janin.

Pengundian Doorprise mengakhiri acara Sosialiaasi, Advokasi dan KIE di Kec. Tanjung Gadang yang disambut dengan antusias oleh masyarakatnya.

(Sahara Issyalillah)

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bersama Bunda Genre Sijunjung Melakukan Pembinaan PIK-R di SMKN 04 SIJUNJUNG

0

Sijunjung (27/9)- Kegiatan Pembinaan PIK-R Jalur Sekolah  diadakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) di SMKN 04 Sijunjung dihadiri oleh bunda Genre Sijunjung Ny. Riri Benny Dwifa,  Kepala Sekolah, Guru Pembina PIK-R serta Siswa/Anggota PIK-R SMKN 04 Sijunjung.  Kegiatan PIK-R ini diadakan di ruang belajar SMKN 04 Sijunjung , jumlah peserta dan panitia dalam kegiatan  ini sebanyak 30 orang.

Pusat informasi dan konseling remaja atau yang familiar dengan singkatan PIK-R adalah Program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja  sehingga mereka mampu melangsungkan Jenjang pendidikan secara terencana, Berkarir dalam pekerjaan secara terencana, Serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

PIK-R adalah salah satu program BKKBN Generasi Berencana (GENRE), yang mencakup banyak hal seputar kehidupan remaja,  salah satu dari program GENRE adalah memulai kehidupan berkeluarga, dimana remaja diharapkan mampu menikah pada usia ideal 21 tahun bagi Wanita dan 25 tahun bagi laki-laki agar terciptanya keluarga yang berkualitas.

Dengan adanya pembinaan PIK-R jalur sekolah oleh DPPKB yang diadakan di SMKN 04 Sijunjung  maka dengan besar harapan kepala sekolah agar siswa siswi SMKN 04  mendapatkan pembinaan dan pemahaman tentang pentingnya informasi  seputar kehidupan remaja serta bahaya pergaulan yang tidak terbina dan terarah yang dapat menjerumuskan remaja pada suatu kondisi yang tidak diinginkan.

” Besar harapan kami pihak sekolah dengan adanya pembinaan remaja disekolah-sekolah menjadikan siswa siswi kami lebih terbina dan terhindar dari pergaulan bebas, karena zaman sekarang miris sekali melihat remaja-remaja yang salah pergaulan yang dapat menghancurkan masadepan remaja terutama anak-anak sekolah”. Tutur kepsek SMKN 04.

 

Monitoring dan Evaluasi TPPS Kecamatan Sumpur Kudus

0

Tim Percepatan Penurunan Stunting atau disingkat dengan TPPS merupakan garda terdepan dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di setiap daerah. TPPS bertugas untuk mengidentifikasi dan menginventisasi wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. Stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya, penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Monev TPPS di kecamatan Sumpur Kudus (5/9), dihadiri oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)  Bidang KSPK, Camat Sumpur Kudus, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Satgas Stunting dan bidang terkait.

Kegiatan Monev TPPS Sumpur Kudus dibuka oleh Kabid KSPK Nuswita, S.ST yang memaparkan tentang pernikahan usia anak yaitu pernikahan yang terjadi sebelum anak berusia 18 tahun serta belum memiliki kematangan fisik, fisiologi dan psikologis untuk mempertanggungjawabkan pernikahan dan anak hasil dari pernikahan tersebut,serta sah menurut agama dan negara. Kabid KSPK juga menyampaikan tentang bantuan BKB KIT stunting.

“Kegiatan yang telah dilakukan di Kecamatan Sumpur Kudus antara lain Lokmin, Minilok door to door, rembuk stunting, pengalokasian dana stunting (dana desa pembuatan jembatan), menyalurkan bantuan kepada Masyarakat kurang mampu yang berisiko stunting dari kapolsek dan danramil dan  PMT balita stunting” ujar Pak camat Sumpur Kudus itu. Camat Sumpur Kudus berharap angka stunting dan yang berisiko stunting berkurang,  sehingga masyarakatnya cerdas dan berintegritas.

Arahan-arahan juga disampaikan oleh Polga Adpin perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat tentang 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), Pelaksanaan posyandu dan gizi keluarga. Satgas stunting juga memaparkan tentang catin (calon Pengantin) yang akan melakukan pernikahan serta mendapatkan bimbingan pranikah.

Dalam rangka ulang tahun Bhayangkara kapolsek Sumpur Kudus memberikan bantuan terhadap keluarga yang kurang mampu. Danramil juga melakukan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan (Wasbang) ke sekolah-sekolah.

(sahara issyalillah)

“NASI PALAI” v.2: Sinkronisasi SIGA dengan Kuantitas Pelayanan KB

Sijunjung (22/09)-Inovasi yang dikemas dengan tajuk “Nasi Palai” (Dinas Silaturrahmi Menyapa Balai) kembali digelar secara virtual melalui salah satu platform online. Pertemuan dimoderatori oleh Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Hendri Nurka, S.Sos, M.Si, sebagai narasumber diisi oleh Kepala DPPKB Roni Satria, S.STP, M.Si dan Ketua Tim PBDKI & Verval sekaligus KKB Ahli Madya BKKBN Provinsi Sumatera Barat Drs. Marda Jendri, Wakil Bupati Kabupaten Sijunjung sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) H. Irradatillah, S.Pt sebagai pembuka beserta Kepala Bidang yang ada dilingkup DPPKB Kabupaten Sijunjung dan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dari masing-masing balai yang dialokasikan disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sijunjung. Pertemuan berjalan lancar dan kondusif berawal dari kalimat pembuka oleh H. Irradatillah, S.Pt.

“Saya mendukung terobosan ini dan peningkatan kuantitas pelayanan KB melalui sinkronisasi SIGA hingga berdampak terhadap angka stunting khususnya di wilayah Kabupaten Sijunjung” ucap Wakil Bupati

Dilanjutkan oleh narasumber yang hadir dengan penjabaran materi mengenai SIGA dan pelayanan KB.

“Pengaplikasian SIGA ini harus disinkronkan dengan kuantitas pelayanan KB agar terwujudnya keluarga berkualitas dan turunnya angka stunting secara drastis hingga melahirkan generasi emas dimasa yang akan datang” ujar Drs. Marda Jendri.

Dari penjabaran materi para pembicara direspon dan ditanggapi dengan baik oleh audien khususnya para penyuluh yang notabene ujung tombak dari DPPKB di wilayah Kabupaten Sijunjung.

Dibagian akhir digelar sesi tanya jawab mengenai topik pertemuan dan para penyuluh berkomitmen akan bekerja keras dengan selalu mengedepankan profesionalitas dan integritas dalam bertugas dilapangan memberi penyuluhan, pelayanan, dan edukasi yang informatif guna mencetak generasi yang baik dimasa depan.

(Dodi Candra dasriki)

Penguatan Program Pembangunan Keluarga Dengan Mitra Kerja BKKBN Provinsi Sumatera Barat Bersama Drs. H. Darul Siska

Program Bangga Kencana yang merupakan akronim dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana menjadi salah satu program unggulan dari BKKBN. Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Kegiatan penguatan program pembangunan keluarga bersama mitra kerja yang dilaksanakan di Tanjung Bonai Aur Selatan (1/10/23), acara tersebut dihadiri oleh anggota DPR-RI komisi IX (lingkup tugas Kesehatan dan ketenaga kerjaan) Drs.H. Darul Siska, kepala perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat ibu Desra, bapak Hendri Nurka, S.Sos, M.Si selaku sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB),dan tokoh adat serta masyarakat Tanjung Bonai Aur Selatan.

Dalam kegiatan ini sekretaris DPPKB Hendri Nurka mengatakan, angka stunting di TBA Selatan berjumlah 5 orang 3 diantaranya baduta. “yang menciptakan anak-anak yang pintar adalah ibunya sedangkan yang menciptakan anak-anak yang disiplin dan berintegritas berasal dari bapaknya” ujar sekretaris DPPKB itu. Hendri Nurka mencanangkan tentang stunting, menghimbau masyarakat TBA Selatan untuk pencegahan lahirnya anak stunting dengan cara memperhatikan anak-anak/kemenakan atau cucu yang akan menikah dan usianya siap untuk menikah, usia ideal menikah 21 untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki, selanjutnya yang harus diperhatikan adalah ibu yang mulai hamil gizinya harus tercukupi dan ibu hamil tidak boleh stress karena berdampak pada calon bayi yang akan lahir, dan ibu yang melahirkan yang mempunyai anak baduta (bayi dibawah dua tahun) harus dicukupi gizinya, imunisasi lengkap sehingga menciptakan anak yang sehat, cerdas otaknya dan kuat imannya.  

Dalam kegiatan ini Drs. H. Darul Siska juga menyampaikan bahwa ia akan menjadi bapak asuh 3 orang anak stunting di TBA Selatan selama rentang waktu 5 bulan.” tujuan saya datang ke TBA Selatan adalah untuk melaksanakan program-program kemitraan, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dan sejahtera, jika menginginkan kehidupan yang sejahtera dan kehidupan yang sehat, bangun keluarga karena kesejahteraan didasari dengan pembangunan keluarga.

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat ibuk Desra juga menyampaikan bahwa penguatan ketahanan keluarga menjadi keluarga yang berkualitas, keluarga yang berketahanan dari pertengkaran dan  keluarga yang damai. Ibuk Desra juga menekankan agar menjalankan delapan fungsi keluarga. Yang kita takutkan dari stunting adalah pertumbuhan yang tidak sesuai dengan umur dan berdampak pada kecerdasan anak maka dari itu pentingnya memperhatikan pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yaitu periode mulai hamil (9 bulan = 270 hari) sampai dengan anak usia 2 tahun (24 bulan = 730 hari) karena pada saat ini rentan akan terjadinya Stuting, untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak adalah dengan cara bina keluarga balita.

(Sahara Issyalillah)

 

Inspeksi Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) di Kampung KB Nagari Silongo Kecamatan Lubuk Tarok

Lubuk Tarok (20/09) – Rumah DataKu ialah kelompok kegiatan (poktan) yang melaksanakan kegiatan pengumpulan, verifikasi, analisis, penyajian data kependudukan dan keluarga tingkat nagari/setara kelurahan.

Tujuan Rumah DataKu (RDK) merupakan memperoleh data kependudukan dan keluarga bagi pemerintah dan lintas sektor dalam upaya pemberian intervensi peningkatan kesejahteraan Masyarakat.

Arti Nilismi, S.ST selaku Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Advokasi dan Penggerakan (PPAP) inspeksi Rumah DataKu ke Nagari Silongo Kecamatan Lubuk Tarok untuk memastikan bahwa data yang dimuat oleh kelompok kerja (pokja) setempat valid agar dapat dianalisis dan disajikan dengan baik. Inspeksi tersebut didampingi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) yang dialokasikan di kecamatan setempat.

“Saya selalu mendorong dan memastikan pokja di Kampung KB ini harus mengumpulkan dan menyajikan data dengan metode yang akademis” ucap Kabid PPAP itu.

“Agar data yang dikumpulkan tidak fiktif dan real sehingga gambaran kependudukan dan keluarga dapat kita analisa hingga memunculkan fakta yang konkret.

Kegiatan itu berlangsung di aula kantor Wali Nagari Silongo dan difasilitasi oleh Wali Nagari yang notabene juga mengapresiasi kegiatan ini.

(Dodi Candra Dasriki)

Peninjauan Poktan (Kelompok Kegiatan) Rumah DataKu di Nagari Langki Kecamatan Tanjung Gadang

Tanjung Gadang (19/09) – Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) merupakan bagian dari kegiatan di Kampung KB yang meliputi pusat data dan intervensi permasalahan kependudukan dan keluarga sebagai basis untuk pembangunan di Kampung KB dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.

Dengan demikian Rumah DataKu adalah komponen penting dari Kampung KB sebagai penunjang dan platform berjalannya kelompok kegiatan (poktan).

Nagari Langki merupakan salah satu Kampung KB yang ada di wilayah Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung. Di Nagari Langki terdapat kelompok kerja (pokja) yang mengelola Rumah DataKu.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Advokasi dan Penggerakan (PPAP) Arti Nilismi, S.ST meninjau Rumah DataKu Nagari Langki yang didampingi oleh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) kecamatan setempat bersama poktan atau kader terkait.

Peninjauan Rumah DataKu juga didudukung dan turut dihadiri oleh Wali Nagari beserta Sekretaris Nagari Setempat.

Peninjauan dilakukan guna mengecek, validasi, verifikasi data yang dimuat dan disajikan oleh poktan diwilayah setempat. Data yang valid dianalisa sehingga dapat mendorong program pemerintahan disektor Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Adapun Arti Nilismi, S.ST menegaskan agar selalu mengumpulkan dan mengolah data dengan metode yang benar dengan sistem kerjasama (teamwork) yang solid sehingga data yang diperoleh akurat. (Dodi Candra Dasriki)

Optimalisasi Aplikasi SIGA dalam Mendukung Program Bangga Kencana dan Penurunan Stunting di Kabupaten Sijunjung

Sijunjung (04/10) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berupaya memperkuat peran para Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) melalui aplikasi SIGA untuk mendukung program Bangga Kencana dan penurunan stunting.

“Saya minta teman-teman penyuluh dimasing-masing balai se Kabupaten Sijunjung untuk mengoptimalkan aplikasi SIGA agar dapat mendukung program Bangga Kencana sehingga angka stunting menurun secara signifikan” kata Drs. Marda Jendri sebagai Ketua Tim PBDKI dan Verval/KKB Ahli Madya BKKBN Provinsi Sumatera Barat.

Dalam pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sijunjung pada Selasa 3/10 yang dihadiri oleh Kepala Dinas Roni Satria, S.STP, M.Si, Sekretaris Hendri Nurka, S.Sos, M.Si, Kepala Bidang terkait, beserta seluruh PKB yang turut menghadirkan Koordinator masing-masing balai. Pertemuan tersebut dimoderatori oleh Sekretaris DPPKB dan dibuka oleh Kepala Dinas DPPKB dengan pembukaan dan sambutan serta mengapresiasi optimalisasi aplikasi SIGA.

“Harapan saya PKB yang berada diseluruh balai selalu menjaga solidaritas dan meningkatkan kerjasamanya agar program Bangga Kencana dapat berjalan secara maksimal dan terciptanya Keluarga Berkualitas khususnya di Kabupaten Sijunjung ini” ucap Roni Satria, S.STP, M.Si.

Seluruh PKB yang hadir merespon dengan antusias dan akan melakukan penyuluhan yang maksimal dengan optimalisasi aplikasi SIGA hingga turunnya angka stunting secara drastis. (Dodi Candra Dasriki)

Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Sijunjung Tahun 2023

0

Kamis (21/9)- Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis, sehingga anak lebih pendek untuk usianya dan baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan karena ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Rapat koordinasi Tim Percepatan Penuunan Stunting (TPPS) tingkat kabupaten Sijunjung tahun 2023 yang dilaksanakan di Balairung Lansek Manih, laporan kegiatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten Sijunjung tahun 2023 disampaikan oleh kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB).

Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat ibu dr. Yessi Kartalina menyampaikan Laporan kasus Stunting bahwa angka Stunting di Kabupaten Sijunjung menurun sebanyak 0,1%.

Kata sambutan yang disampaikan langsung oleh Wakil Bupati H. Iradatillah selaku ketua TPPS Kabupaten Sijunjung sekaligus membuka acara Rakor TPPS Kabupaten Sijunjung tahun 2023. Ketua TPPS meminta camat dan walinagari tetap berkoordinasi bukan untuk hasil akan tetapi untuk memberikan sinergi  pada PPS.

Ketua TPPS ini juga menyampaikan tentang angka kelahiran bayi yang lahir dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di kabupaten Sijunjung semakin besar dan semakin tinggi dari bulan Juli sampai dengan bulan Agustus sebanyak 196 anak, angka anak yang lahir dengan BBLR pada bulan agustus sebanyak 27 bayi.

Pernikahan dini menyebabkan tingginya kelahiran anak yang berpotensi BBLR dan menyebabkan tingginya angka stunting, Wabup berpesan TPPS harusnya menyisir dari remaja terlebih dahulu karena pentingnya bekal bagi para remaja untuk merencanakan kehidupan masadepannya sehingga pembinaan terhadap remaja diharapkan dapat menekan pernikahan dini dan BBLR serta lahirnya anak-anak yang berpotensi stunting.

Peran niniak mamak sangat penting untuk mencegah terjadinya pernikahan dini di tingkat nagari guna menghindari lahirnya BBLR dan Stunting “ harus adanya laporan setiap nagari dan kecamatan tentang anak-anak yang akan menikah untuk menghindari terjadinya penikahan dini dan antisipasi stunting dan BBLR, factor ekonomi dan pendidikan juga sangat penting untuk mengedukasi remaja ” ujar ketua TPPS itu.

Ketua TPPS juga menekankan agar DPPKB dan OPD terkait untuk berkolaborasi membantu masyarakat yang perekonomiannya lemah dan menyediakan sanitasi yang memadai.