Senin, Agustus 4, 2025
Beranda blog Halaman 4

Penguatan Program Bangga Kencana di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sijunjung

0

Bangga Kencana merupakan singkatan dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yaitu program yang digunakan untuk memperkuat sistem informasi keluarga yang terintegritas. Program Bangga Kencana menjadikan keluarga sebagai sandaran pembangunan serta berfokus mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Pertemuan penguatan program Bangga Kencana ini bertempat di ruang rapat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sijunjung (30/1). Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sijunjung  bapak Roni Satria, SSTP, M.Si yang membuka secara langsung acara pertemuan penguatan bangga kencana tersebut. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh  Bapak Drs. Marda Jendri, Pembina Wilayah Kab. Sijunjung sekaligus Ketua Tim PBDKI dan Verval pada Perwakilan BKKBN Prov Sumbar beserta rombongan. Pada OPD dihadiri oleh Kepala DPPKB Kab Sijunjung, Kabid KSPK, JF, Satgas PPS Kab. Sijunjung dan Staf turut dihadiri pula oleh Koordinator PKB seluruh Kecamatan, Admin TPK dan PKB/ PLKB Kecamatan yang ada di Kabupaten Sijunjung

Kegiatan ini mengusung tema tentang Tim Pendamping Keluarga (TPK), Bina Keluarga Balita (BKB),  Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) baik jalur sekolah ataupun masyarakat. Tim Pendamping Keluarga adalah tim yang  terdiri dari bidan, kader TPPKK dan kader KB untuk melakukan pendampingan kepada catin (calon pengantin), Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil, ibu pasca persalinan dan anak usia 0-59 bulan serta melakukan survei untuk Keluarga yang berisiko stunting agar dapat ditindak lanjuti.

Penguatan program Bangga Kencana ini berlangsung dengan baik dan dipenghujung acara dilanjutkan dengan Pemberian Cenderamata sebagai kenang-kenangan dari DPPKB Kabupaten sijunjung kepada Bapak Drs. Marda Jendi dari perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat dikarenan ia sudah memasuki Purna Tugas/ berakhirnya masa tugas dalam melakukan pekerjaan sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Capacity Building Meningkatkan Keakraban Aparatur Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Bersama Balai Penyuluh Kecamatan se-Kabupaten Sijunjung

0

Dalam upaya meningkatkan hubungan yang harmonis antara Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana bersama Balai Penyuluh KB yang ada di Kabupaten Sijunjung mengadakan kegiatan Capacity Building yang dilaksanakan di Nagari Limo Koto Jorong Koto Panjang Kecamatan Koto VII (7/11).

Capacity Building merupakan kegiatan yang diadakan untuk mengeratkan silaturahmi antara Dinas dan PKB/PLKB Kecamatan, yang mana kegiatan ini dilaksanakan di lapangan terbuka dengan beragam kegiatan yang seru. Kegiatan Capacity Building ini dihadiri oleh DPPKB, Wali Nagari Limo Koto, Kepala Jorong Koto Panjang, Niki Pratama, ST.MM dari BKPSDM, anggota Balai Penyuluh Koto VII, Sumpur Kudus, Kupitan, Sijunjung, Lubuk Tarok, Tanjung Gadang, IV Nagari dan Kamang Baru, Purna Tugas KB juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan dibukan dengan laporan panitia pelaksana oleh Sekretaris DPPKB Hendri Nurka, S.Sos, M.Si.

“Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota yang ada dilingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kurang lebih   sebanyak 85 orang, ini tentu saja menunjukkan antusias yang sangat luar biasa terhadap kegiatan kita ini, saya sangat senang kita bisa bersama-sama hadir dalam kegiatan kita pada hari ini” tukas hendri.

Setelah laporan kegiatan yang disampaikan oleh Hendri Nurka, sambutan dan membuka secara resmi kegiatan Capacity Building oleh Kepala Dinas Roni Satria, SSTP, M.Si, beliau juga mengapresiasi seluruh yang hadir dalam kegiatan tersebut.

“ini tentu sangat baik untuk meningkatkan keakraban dan hubungan baik antara Dinas dan Balai Penyuluh KB yang ada di Kecamatan, ditengah-tengah kesibukan dan jadwal kita yang sangat padat kita masih menyempatkan dan meluangkan waktu untuk membersamai kegiatan yang bertujuan dari kita untuk kita ini, ujar Kadis itu.

“dalam kegiatan inilah ajang untuk kita bisa mengenal datu sama lain dan memupuk kekompokan, kita harus mengikuti kegiatan ini dengan bahagia dan pulang juga dengan bahagia” tukas Roni lagi.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari BKPSDM Kabupaten Sijunjung Niki Pratama, ST.MM yang memberikan materi tentang manajemen ASN dan disiplin PNS-Rakor Kepegawaian. Pak Niki membuka sesi tanya jawab untuk materi yang ia sampaikan dan tentu saja disambut dengan sangat antusias oleh yang hadir pada kegiatan itu, mereka merasa pertanyaan-pertanyaan tentang kepegawaian yang menjadi tanda tanya bagi mereka bisa terjawab pada saat kegiatan itu.

Setelah materi yang disampaikan bapak Niki, acara dilanjutkan dengan Outbond yang diikuti oleh seluruh DPPKB dan Balai Penyuluh KB yang hadir pada saat itu, benar saja jalinan dan harmonisasi terjalin dengan sangat apik dan baik satu sama lain.

Kegiatan Capacity Building ditutup dengan heboh dan meriah diakhiri dengan lempar-lemparan tepung dan foto bersama.

(Sahara)

Prevalensi Stunting Tinggi, Ratusan Kader Posyandu di Sumpurkudus Tingkatkan Peran Kader

Dilansir dari  JURNAL SUMBAR | Sijunjung – Wakil Bupati Sijunjung, H. Iraddatillah, S.Pt hadiri sekaligus membuka acara Pertemuan Peningkatan Peran Kader Posyandu di UDKP Kecamatan Sumpur Kudus pada Kamis 5 Oktober 2023.

Pertemuan kader posyandu ini juga dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Sijunjung, Ny. Riri Benny Dwifa, Kepala DPMN, Joni Antonius, Kepala Dinas PPKB, Roni Satria, Kepala Dinas Koperindag, Yulizar, Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Adri, Sekretaris PU, Ramadhan, Dinas Pertanian, Kesbangpol,  Camat Sumpur Kudus, Arwilson beserta unsur Forkopincam dan Wali Nagari se Kecamatan Sumpur Kudus.

Wabup Iraddatillah dalam sambutannya mengatakan bahwa pada saat ini pemerintah daerah masih fokus kepada tingginya prevalensi stunting di Kabupaten Sijunjung pada tahun 2022 sebesar 30,0 % dan hanya berkurang 0,1% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024  sebesar 14%.

Adanya kasus kematian ibu dan bayi, serta masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Permasalahan tersebut tidak terlepas dari masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Disinilah peran penting ibu ibu kader dalam mengedukasi dan membina masyarakat.

“Oleh karena itu kami berharap kerjasama dari semua kader posyandu yang ada di Kecamatan Sumpur Kudus saat ini agar bersama sama dalam mengedukasi serta memberikan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya mejaga kesehatan ini,”harap Wabup Iraddatillah.

“Kami juga meminta ibu-ibu kader posyandu untuk bisa terus berinovasi seperti berimprovisasi dengan hal kekinian. Inovasi harus muncul dari para kader, buatlah suatu inovasi agar posyandu dapat lebih menarik dan masyarakat bersemangat untuk ikut dalam setiap kegiatan yang kita lakukan,”harap Wabup lagi.

Ketua TP PKK Kabupaten Sijunjung, Ny. Riri Benny Dwifa selaku narasumber pada kegiatan tersebut mengajak kader posyandu sebagai penggerak utama dilapangan harus mampu membangun sinergritas dengan sesama kader bahkan pihak terkait lainya.

“Kader harus disuport ilmu pengetahuan terus menerus, mengingat sasaran dari posyandu saat ini tidak hanya ibu hamil, balita, pasangan usia subur  dan wanita usia subur saja, namun juga memberikan pelayanan sesuai siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia,”ujar Ny. Riri.

Sementara itu, Kadis Kesehatan, Drg. Ezwandra M.Sc diwakili Kabid Kesehatan Masyarakat, Mas Ayunis , S.Km mengatakan bahwa tujuan dilaksanakannya pertemuan ini adalah untuk mewujutkan kader posyandu yang mampu dan mempunyai inovasi dalam pelaksanaan program di posyandu untuk meningkatkan kesehatan sasaran dan berupaya menurunkan stunting di wilayah kerjanya tahun 2023.

“Kegiatan ini dilaksanakan di 8 Kecamatan di Kabupaten Sijunjung. 6 kegiatan sebelumnya sudah dilaksanakan di Kecamatan Sijunjung 2 kali, Kecamatan Tanjung Gadang, Kecamatan Kupitan, Kecamatan Lubuk Tarok, Kecamatan IV Nagari, dan pada hari ini dilaksanakan yang ke tujuh di Kecamatan Sumpur Kudus wilayah kerja Puskesmas Sumpur Kudus dan Puskesmas Kumanis,”ujar Mas Ayunis. andri

link click here..!!!!

Minilokakarya Tingkat Kecamatan Lubuk Tarok Nagari Kampung Dalam

Pertemuan minilokarya diadakan di Kampung Dalam Kecamatan Lubuk Tarok (9/11). Kegiatan ini dihadiri oleh Nuswita, S. ST, Rita Apriyanti, Amd. Kes perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Satgas Riski, Camat Lubuk Tarok, penyuluh dari balai Lubuk Tarok dan perwakilan nagari setempat.

Definisi Minilokakarya sendiri secara umum adalah suatu bentuk forum pertemuan yang merupakan penerapan dari manajemen penggerakan pelaksanaan ditingkat Kecamatan dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi kinerja melalui penggalangan kerja sama tim baik lintas program maupun lintas sektor serta terlaksananya kegiatan sesuai dengan perencanaan, dan pelaksanaan Minilokakarya adalah untuk mencari solusi atas suatu permasalahan yang terjadi.

Minilokakarya yang diadakan di Aula kantor Wali Nagari Kampung Dalam. Tujuan dari Minilokakarya ini adalah untuk melakukan evaluasi program KKBPK dan membahas tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dan meningkatkan fungsi melalui penggalangan kerja baik lintas program maupun lintas sector serta terlaksananya tugas sesuai dengan perencanaan.

Tujuan khusus dari Minilokakarya adalah : (1) Menggalang  kerjasama tim secara lintas program maupun lintas sektor, (2) memanatu dan mengunfiormasikan hasil kegiatan sesuai dengan perencanaan. (3) mengumpulkan data dan fakta atau identifikasi berbagai masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan. (4) Mengindentifikasi penyebab masalah serta mengupayakan  pemecahan masalah. (5) monitoring dan evaluasi kegiatan dan tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.

Penjelasan Teknik dan Progam pada Minilok Kampung Dalam ini disampaikan oleh Nuswita, S. ST, selaku Kepala Bidang KSPK DPPKB Kabupaten Sijunjung beliau beserta anggota dari DPPKB Menampung segala masalah-masalah yang ada di lapangan khususnya Kecamatan Lubuk Tarok Kampung Dalam. Nuswita juga mengatakan bahwa tujuan dari Minilokakarya ini adalah upaya untuk meningkatkan kerja sama antara PLKB maupun THL agar terciptanya harmonisasi dan mendukung Percepatan Penurunan Stunting yang ada di Kabupaten Sijunjung.

Sahara

Bupati Benny Dwifa Buka Kegiatan Penguatan Kampung KB Tahun 2023 Di Kabupaten Sijunjung

Dilansir dari  (Sumbarkini.com) Sijunjung (30/10)Bupati Sijunjung,  Benny Dwifa Yuswir, S.STP, M.Si membuka secara resmi kegiatan penguatan kampung KB tahun 2023 di  Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Muaro Sijunjung pada Senin 30 Oktober 2023

Kegiatan yang diadakan Aparatur Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dalduk KB) Kabupaten Sijunjung ini diikuti oleh 99 orang yang terdiri dari Kepala OPD dan Kepala Bidang OPD terkait , Camat dan Wali Nagari se Kabupaten Sijunjung serta koordinator PKB Kecamatan se Kabupaten Sijunjung.

Dalam sambutannya Bupati Benny Dwifa mengatakan bahwa sampai tahun 2022 Kabupaten Sijunjung memiliki 26 kampung Keluarga Berkualitas. Pada tahun 2023 sampai bulan oktober ini Kabupaten Sijunjung sudah memiliki 37 Kampung KB 

“Melalui kesempatan ini saya sangat berharap kepada seluruh Wali Nagari untuk menjadikan nagarinya menjadi kampung KB. Untuk kampung KB yang sudah terbentuk sebelumnya akan kita nilai dan berikan reward kepada pembina kampung KB terbaik, ketua kampung KB terbaik dan kampung KB terbaik,”ujar Benny

“Melalui kesempatan ini saya sangat berharap kepada seluruh Wali Nagari untuk menjadikan nagarinya menjadi kampung KB. Untuk kampung KB yang sudah terbentuk sebelumnya akan kita nilai dan berikan reward kepada pembina kampung KB terbaik, ketua kampung KB terbaik dan kampung KB terbaik,”ujar Benny

Sementara itu, Kepala Dinas Dalduk KB, Roni Satria, S.STP, M.Si selaku ketua pelaksana dalam laporannya mengatakan, kegiatan penguatan kampung KB ini bertujuan semua nagari dan desa di Kabupaten Sijunjung menjadi kampung keluarga berkualitas, meningkatkan kualitas SDM dan memberdayakan serta memperkuat isntitusi keluarga melalui optimalisasi penyelenggaraan kampung KB disetiap nagari

Pemateri pada kegiatan ini ujar Roni adalah dari BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Kepala Bapppeda Kabupaten Sijunjung,  dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari Kabupaten Sijunjung. (Andri)

link click here :https://www.sumbarkini.com/2023/10/bupati-sijunjung-benny-dwifa-buka.html

DPPKB Kabupaten Sijunjung Mengadakan Bimbingan Terpadu (BINDU) Bersama Ketua TPPS Kabupaten Sijunjung H. Iraddatillah, S. Pt

0

 

Muaro Sijunjung (26/10)- Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) mengadakan bimbingan terpadu (Bindu) kepada seluruh PKB/PLKB ,Petugas K3, pengaman dan pramusaji balai penyuluh KB se Kabupaten Sijunjung. Dalam kegiatan bindu yang diadakan di ruang rapat DPPKB dihadiri langsung oleh ketua TPPS Kabupaten sijunjung H. Iraddatillah, S. Pt.

Bindu evaluasi kegiatan percepatan penurunan stunting ini dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi kerja pada balai penyuluh se Kabupaten Sijunjung serta menindak lanjuti permasalahan-permasalahan yang ada di masing-masing balai Penyuluh KB. Pada Bindu ini juga adanya persentasi dari masing-masing bidang yang ada di DPPKB yaitu bidang KB, bidang KSPK, dan bidang PPAP.

Bidang PPAP menyampaikan tentang pencatatan dan pengumpulan data keluarga yang mana memaparkan tentang data-data yang ada dilapangan serta memberikan pembinaan tentang cara pengelolaan data, pengumpulan dan updating data Rumah Data Kependudukan (RDK) mendapatkan Pro PN sebanyak 12 rumah. Pembinaan sekaligus monev Bangga Kencana dilaksanakan sebanyak 2 kali satu tahun.

Pembinaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) juga dibahas dalam Bindu pada hari kamis silam, terdapat empat sekolah sasaran SSK yakni, Kamang Baru SMPN 10 Sijunjung, Tanjung Gadang SMPN 05 Sijunjung, Koto VII SMPN 33 Sijunjung, IV Nagari MTSN 1 Sijunjung, dan bimbingan teknis SSK pada Kecamatan Tanjung Gadang SMPN 05 Sijunjung pada November 2023.

Dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh bidang KSPK yang membahas tentang Struktur-struktur TPPS baik di Kabupaten, Kecamatan maupun Nagari. Bidang KSPK juga membahas tentang prevalensi balita stunting (tinggi badan menurut umur) berdasarkan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat, SSGI 2022. Data balita stunting hasil validasi juni-agustus 2023 juga dipaparkan dalam bindu ini. Dalam pemaparan materinya bidang KSPK juga memaparkan data status gizi balita, pemberian PMT (Pemberian Makan Tambahan) dan  PKMK 2023. Rekap Pendampingan Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga dibahas dalam Bindu ini.

Kagiatan Bindu ini dilaksanakan untuk mengevaluasi serta memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dilapangan. Bindu ditutup dengan sesi Tanya jawab antara perwakilan balai Penyuluh KB kepada ketua TPPS dan DPPKB.

(Sahara Issyalillah)

Kebutuhan dan Kecukupan Gizi, pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Pada Poktan Koto VII

Kelompok kegiatan Poktan adalah wadah kegiatan program Bangga Kencana diharapkan mampu menjalankan Program Bangga Kencana secara menyeluruh melalui Kelompok BKB,Kelompok BKL,PIK.R,Upaya peningkatan pendapatan Kesejahteraan keluarga (UPPKS) dan pusat pelayanan keluarga sejahtera (PPKS) yang dihadiri oleh Anggota Poktan.

Poktan diselenggarakan di gedung UDKP koto VII Kabupaten Sijunjung (23/10), kegiatan ini dihadiri oleh ketua TP-PKK Kabupaten Sijunjung Ny. Riri Benny Dwifa, sekretaris Dinas pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Hendri Nurka, S. Sos, M. Si, kabid  KB DPPKB Ade Yasmiani, S. ST, bidang KB DPPKB Rita Apriyanti, Amd, Kes, Rizka Wulandari, SST, penyuluh koto VII dan kader-kader kecamatan koto VII.

Pemberian materi tentang Operasional ketahanan keluarga poktan oleh DPPKB yaitu membahas tentang biaya untuk pelaksanaan kegiatan di Poktan program Bangga Kencana dalam upaya peningkatan ketahanan jekuarga dan percepatan capaian program prioritas nasional. Poktan berupa orientasi teknis, diskusi, Tanya jawab, sosialisasi, dan seterusnya yang berdampak kepada peningkatan ketahanan keluarga yang bertujuan untuk memberikan informasi pemahaman dan keterampilan kepada peserta kegiatan dalam rangka meningkatkan ketahanan keluarga.

Dalam kegiatan poktan operasional ketahanan keluarga dilakukan dengan topik pembahasan yang disesuaikan pada kondisi dan kebutuhan di kampong KB. Poktan program bangga kencana ini membahas tentang pengelolaan dapur sehat/DASHAT, pembahasan tentang kebutuhan dan kecukupan gizi, pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, pemberian pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan remaja, penyiapan diri remaja untuk tumbuh dan kembang secara optimal, berkualitas dalam upaya penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga dan generasi berkualitas serta masih banyak lagi pembekalan-pembekalan untuk kehidupan keluarga yang sejahtera oleh DPPKB.

Kegiatan ketahanan keluarga berbasis poktan ini merujuk pada keluarga yang mempunyai balita, ibu hamil dan menyusui, keluarga yang mempunyai remaja usia 10-24 tahun yang belum menikah, remaja dengan usia 10-24 tahun yang belum menikah, lansia dan keluarga yang mempunyai lansia, kelompok KB dan motivator penggunaan kontrasepsi, kader, penyuluh KB, PLKB dan pengelolah dapur sehat atasi stunting.

Pola asuh terhadap anak juga dibahas dalam kegiuatan keluarga berbasis poktan koto VII ini, dimana polah asuh sama dengan parenting, praktek pengasuhan anak  dipengaruhi banyak faktor dan orang tua harus memahami tujuan utama dari parenting tersebut. Dalam materi poktan ini tujuan utama parenting adalah untuk memastikan kesehatan dan keselamatan anak, untuk mempersiapkan anak untuk kehidupan yang produktif ketika mereka mencapai usia dewasa, untuk mendorong transmisi nilai-nilai dan praktik budaya.

Peran orang tua sangat penting terhadap tumbuh kembang anak untuk itu orang tua membutuhkan informasi, pengalaman, dukungan, pendidikan dan bimbingan yang jelas untuk menyediakan lingkungan belajar yang aman, mengasuh yang positif bagi anak ,mereka untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Maka dari itu untuk anak yang cerdas dibutuhkannya pola asuh yang baik.

(sahara issyalillah)

Minilokakarya Tingkat Kecamatan Lubuk Tarok

0

Minilokakarya merupakan pertemuan ilmiah yang dilakukan oleh para ahli di bidang yang sama, untuk membahas suatu permasalahan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Tujuan utama dari pelaksanaan lokakarya adalah untuk mencari solusi atas suatu permasalahan yang terjadi.

Pertemuan minilokarya bertempat di lubuk tarok (19/10). Kegiatan ini dihadiri oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)  Kabid KSPK Nuswita, S. ST, perwakilan bidang KB Rita Apriyanti, Amd. Kes, Satgas Riski, Camat Lubuk Tarok, penyuluh dari balai Lubuk Tarok dan perwakilan nagari setempat.

Minilokakarya yang diadakan di ruang rapat kantor Wali Nagari Buluh Kasok. Tujuan dari Minilokakarya ini adalah untuk melakukan evaluasi program KKBPK dan membahas tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di lapangan dan meningkatkan fungsi melalui penggalangan kerja baik lintas program maupun lintas sector serta terlaksananya tugas sesuai dengan perencanaan.

(sahara)

Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat Bersama, Kabupaten Sijunjung, Ini Kata Suir Syam.

Kupitan- Kegiatan Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting bertempat di Kecamatan Kupitan (18/10). Kegiatan ini dihadiri oleh dr. Suir Syam, M. Kes. MMr Anggota DPR-RI Komisi IX,  perwakilan BKKBN provinsi sumatera barat diwakili oleh Nova Dewita, S.E selaku sekretaris, Kepala dinas DPPKB Roni Satria, S. STP. M.Si, sekretaris DPPKB Hendri Nurka, Sos. M. Si, Camat Kupitan Zainuddin Usman, S.E, wali nagari padang sibusuk dan masyarakat kecamatan Kupitan.

Program sosialisasi dari  Suir Syam ini adalah tentang Percepatan Penurunan Stunting yang ada di Kabupaten Sijunjung sejalan dengan program atensi  BKKBN Provinsi Sumatera Barat tentang penekanan angka stunting.

 Suir Syam menekankan agar masyarakat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, vitamin dan gizi yang seimbang dengan mengkonsumsi daging, ayam, ikan, sayur-sayuran dll.

“Anak Stunting itu di produksi dari dalam rahim hingga usia 2 tahun, maka harus dipenuhi gizi, vitamin, karbohidrat dan proteinnya karna pada rentan 0 sampai 2 tahun adalah proses pembentukan sel-sel otak pada anak” ujar anggota DPR-RI tersebut.

Sosialisasi yang disampaikan Suir Syam adalah tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak yang masih dalam kandungan karena miliaran sel-sel otak okan dibentuk sampai anak umur 2 tahun atau 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), mendapatkan makanan tambahan sesuai kebutuhan anak dan harus mendapatkan ASI eksklusif .

Stunting adalah akibat dari kekurangan gizi yang sebenarnya bisa kita atasi dengan memperhatikan janin yang masih dalam kandugan hingga 100 hari kehidupan anak.

 ” tanpa sadar asap rokok itu banyak racunnya, berarti tanpa sadar juga kita meracuni istri dan anak-anak kita jika tidak bisa berhenti merokok jangan merokok di rumah tapi merokoklah diluar rumah”. Tukas mantan walikota Padang Panjang ini.

Suir Syam mengajak agar menghasilakan anak yang berkualitas yang mampu bersaing dimasa depan jika kita cerdas kita bisa mencari kehidupan yang kita inginkan, karena banyaknya  yang nganggur daripada yang bekerja.

Penyebab utama dari stunting adalah kemiskinan” . Ujar kadis DPPKB Sijunjung.

Setelah sosialisasi panjang yang dipaparkan oleh dr. H. Suir Syam, M. Kes, MMr. Dilanjutkan pemaparan materi dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sijunjung.

“Banyak hal yang menyebabkan Stunting salah satunya karena salah pergaulan,  yang usianya belum cukup umur akan tetapi sudah hamil. Hal seperti ini akan menyebabkan lahirnya anak Stunting” ujar Kadis DPPKB.

 Pemateri yang dilanjutkan oleh perwakilan BKKBN Smuatera Barat . Angka Stunting dapat disebabkan oleh SDM yang rendah dan harus kita atasi.

“Jangan Stunting ini bertambah, maka kita harus mengawal anak-anak remaja. Ibu hamil dan melahirkan” tukas sekretaris BKKBN.

 Banyak dari anak-anak remaja yang mengalami Anemia atau kekurangan darah karena ingin mendapatkan badan yang kurus sehingga bisa menyebabkan kekurangan gizi dan tidak siap untuk menuju jenjang pernikahan.

Doorprise menutup acara sosialisasi bersama dr. H. Suir Syam, M. Kes, MMr di Kecamatan Kupitan dan antusiasme masyarakat terhadap materi-materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini.

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Data Keluarga Berisiko Stunting di Balai Penyuluh Kecamatan Kamang Baru

0

Sebagai upaya menangani kasus Stunting dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sijunjung,  hal yang paling mendasar untuk digerakkan adalah menguatkan peran dan fungsi keluarga. Untuk mencapai hal tersebut maka Dinas Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sijunjung mengadakan monitoring dan Evaluasi Pelaksanaaan Verifikasi dan Validasi dsata Keluarega Berisiko Stunting di Balai Penyuluh Kecamatan Kamang Baru (16/10).

Komitmen Pemerintah Indonesia dalam rangka melakukan Percepatan Penurunan Stunting diwujudkan dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Untuk menjalankan amanah Perpres tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Pusat mengeluarkan Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 yang bertujuan agar pelaksaaan Percepatan Penurunan Stunting dapat dilaksanakan secara holistic, integrative, tematik dan spasial, serta mengedepankan kualitas pelaksaaan melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota.

Stunting adalah kurangnya tinggi badan anak disbanding anak-anak seusianya, sederhananya stunting merupakan sebutan bagia anak yang memiliki gangguan pertumbuhan. Dalam stunting terdapat keluarga yang berisiko stunting yaitu keluarga yang memiliki satu atau lebih faktor risiko Stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak remaja puteri/calon pengantin/Ibu Hamil/Anak usia 0 (nol)-23 (dua puluh tiga) bulan/anak usia 24 (dua puluh empat)-59 (lima puluh sembilan) bulan berasal dari keluarga miskin, Pendidikan orang tua rendah dan memiliki sanitasi yang buruk.

Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Verifikasi dan Validasi data keluarga berisiko Stunting oleh DPPKB bidang PPAP di Balai Penyuluh Kecamatan Kamang Baru yang membahas tentang proses penginputan data kerluarga berisiko Stunting yaitu melalui web Verval. Dalam monev di Balai Penyuluh Kamang Baru bidang PPAP juga membahas tentang apa penyebab sehingga terjadinya keluarga berisiko Stunting.

Keluarga yang berisiko Stunting meliputi ibu hamil, baduta (Bayi Bawah Dua Tahun) dan balita (Bawah Lima Tahun).  Ada enam dasar untuk menyatakan bahwa suatu keluarga itu dikatakan berisiko Stunting antara lain, Terlalu Muda, Terlalu Tua, Terlalu Dekat, Terlalu banyak, Keluarga yang tidak mempunyai sumber air minum yang layak dan keluarga yang tidak mempunyai jamban yang layak.

(sahara)