Minggu (15/10)- Advokasi, Sosialisasi dan KIE adalah kegiatan penyampaian informasi mengenai program KKBPK dalam rangka meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Kegiatan Advokasi, Sosialisasi dan KIE dilaksanakan di Nagari Pulasan, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, yang dihadiri oleh anggota DPR-RI dr. H. Suir Syam, M. Kes. MMr, perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Ristiati,S.E, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Roni Satria, S.STP, M.Si dan jajarannya, Camat Tanjung Gadang, sekretaris Gerindra dan masyarakat Kecamatan Tanjung Gadang.
“Bapak Suir Syam tetap fokus terhadap kesehatan dan juga beliau memiliki banyak kontribusi di Kabupaten Sijunjung ini, walaupun dihari libur kita berkesempatan bertemu dengan pak Suir Syam ini suatu moment yang sangat bagus bagi kita semua” ujar camat Tanjung Gadang.
Suir Syam memiliki pelayanan yang baik kepada masyarakat, sehingga ditunjuk menjadi kepala di Beberapa Rumah Sakit yang ada di Sumatera Barat. Suir Syam juga pernah menjadi Walikota Padang Panjang selama dua periode, selama kepemimpinannya di Padang Panjang beliau mencanangkan tentang peraturan dilarang merokok di sembarang tempat pada kota dingin tersebut. Suir Syam juga menggratiskan biaya kesehatan dan pendidikan sehingga memudahkan masyarakat yang kesulitan ekonomi.
Dalam kegiatan di Tanjung Gadang ini, Suir Syam membagikan pengalaman dan perjalanan hidupnya hingga beliau menjadi anggota DPR-RI. “Jumlah orang yang akan bekerja lebih banyak dari jumlah lapangan pekerjaan, hal ini dapat menyebabkan kemiskinan” ujar anggota DPR tersebut.
Suir Syam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan online shop yang mana dengan adanya teknologi yang canggih maka semua bisa dikakukan dengan mudah. “Online shop dapat mematikan ukmk masyarakat kita tanpa kita sadari” tukas Suir Syam.
Untuk bisa bersaing dikalangan masyarakat anak yang di produksi harus cerdas yaitu dengan tidak stunting. Pentingnya 1000 HPK bagi anak yang menentukan kehidupan manusia. Untuk mencegah terjadinya resiko Stunting perhatikan kualitas catin (calon Pengantin) harus sehat, ibu hamil harus berkualitas dan gizinya tercukupi, karbohidratnya terpenuhi dan protein untuk membentuk sel-sek otak pada anak sehingga melahirkan anak dengan tidak berisiko stunting, jug harus memperhatikan ibu yang melahirkan dan dibimbing.
Sampai umur 6 bulan anak harus mendapatkan ASI yang cukup untuk memenuhi gizi pada anak, setelah umur 6 bulan ke atas barulah sianak dibantu dengan sumber gizi lainnya. Dalam proses hamil hingga melahirkan perlunya peran ayah siaga yaitu ayah yang siap jaga untuk mendampingi ibu dari hamil hingga melahirkan. Ibu yg hamil harus terhindar dari papasan asap rokok karena asap rokok sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya janin.
Pengundian Doorprise mengakhiri acara Sosialiaasi, Advokasi dan KIE di Kec. Tanjung Gadang yang disambut dengan antusias oleh masyarakatnya.
(Sahara Issyalillah)